• ĐỔI TÊN MIỀN VIETWRITER.PRO SANG 88.198.7.247 TỪ NGÀY 1/6

New NOVEL SUAMIKU TERNYATA SEORANG PRESDIR (3 Viewers)

  • Bab 1032

Bab 1032 Ciuman


“kamu benar-benar berani!” Sebastian ingin mengambil sesuatu benda untuk menutup mulutnya, setelah melihat sekitar, tidak menemukan barang, melihat dia akan mengatakan nama yang menyebalkan itu, dalam keadaan yang mendesak, Sebastian menundukkan kepalanya menggunakan mulutnya menutup mulut Jane.


Bibirnya sangat lembut, masih tercium sedikit wangi, sebenarnya Sebastian hanya ingin menutup mulutnya, tetapi setelah mencobanya, tidak dapat mengontrol, dengan tidak sadar menciumnya lebih dalam lagi.


Dia yang di tengah mimpi sangat anteng, tidak sama dengan waktu sadar yang begitu galak, malahan dengan tidak sadar ???? saat mencium dirinya, seperti seekor kambing jinak yang lucu.


Dia yang menurut dan lucu, tidak hanya lucu, tetapi sangat disukai orang.


Terlebih paras wajah yang berwarna pink, dapat membuat orang untuk menggigitnya.


Setelah memikirnya, lalu Sebastian melalukannya, membuka mulutnya lalu dengan pelan-pelan mengulum mukanya


Tak terpikirkan Jane yang tengah dalam mimpinya merasa tidak puas, dengan sekuat tenaga menempel padanya, berharap akan memberikan dia lebih banyak lagi.


Bibir Sebastian bergerak ke bawah, sekali lagi menempelkan ke bibirnya, dengan lembut menciumnya.


Jane bekerja sama dengan sangat baik ??.. Ternyata, berciuman masih bisa demikian, terasa lembut ??. Membuat 2 orang tersebut terhanyut ke dunia lain yang tidak dapat mengganggu mereka.


Ciuman yang lembut, membuat Sebastian tidak ingin menghentiannya, sampai merasakanya ciumannya akan menghentikan nafas dia, baru melepaskannya.


Melihat bibir yang diciumnya sampai berwarna merah, dia malah merasaan perasaan yang belum pernah ada.


Dia menyukai perempuan yang seperti kucing liar yang berada di pelukannya berubah menjadi seekor kucing kecil yang malas dan tidak mempunyai cakar.


Yang malas, lembut, yang berada di dalam pelukannya, bersandar kepada-nya, Seolah-olah dia adalah langit dan tempat persembunyiannya.


Dia yang seperti ini, tiba-tiba membuat orang ingin melindunginya, dan tidak ada seorang pun yang boleh mengganggunya.


Siapa tahu, saat dia melihat bibi yang merah dan berfantasi, tiba-tiba dari mulutnya yang begitu bagus mengeluarkan nama lelaki lain: “Kakak Farhan Feng??.”


Sebastian baru mempunyai mood bagus langsung berubah menjadi muka masam yang menakutkan: “Wanita sialan!”


Harga diri seorang lelaki memang demikian, tidak peduli dia tidak menyukai wanita di dalam pelukannya ini, tetapi dia tidak dapat tahan wanita ini memikirkan lelaki lain.


Secara insting dia menutup mulut wanita ini dengan tangannya, dan tidak membiarkan wanita ini membuka mulut.


Dia tidak ingin mendengarkan nama yang keluar dari mulut wanita ini, meskipun tingkat hubungan mereka belum semesra ini.


Tetapi, Janeyang masih dalam mimpi tidak memperdulikan dan tidak ada rasa takut, di dalam mimpinya hanya ada orang yang disukainya, tidak dapat menahan untuk menjadi keras kepala.


Dia memeluk tangannya, tanpa didugadia menempelkan mukanya, berkata: “Kakak Farhan Feng, aku sangat suka kamu menciumku begini. ”


Dia menunggu waktu yang sangat lama, dulu dia hanya mencium keningnya, hanya sekali mencium bibirnya, hanya seperti capung yang menitik di air.


Baru kali ini dia merasakan ciuman yang begitu posesif, kuat dan mendalam, membuat dia terkejut.


Tetapi karena sifatnya yang sangat liar inilah yang membuatnya tidak ingin kabur saat dicium, juga tidak memiliki rasa malu, malah ini yang diinginkannya, yang membuat dia merasa nikmat.


Mendengar Jane menyebut nama orang lain, harga diriSebastian diprovokasi, dia ingin sekali menghisap seluruh darah wanita ini.


Wanita sialan ini!


Sudah menikah dengannya, menikmati duduk disamping dan perhatiannya, tetapi didalam pikirannya malahan lelaki lain, bagaimana tidak membuat orang kesal?


Sebastian menatapnya dengan tajam, memikir bahwa wanita ini sedang rahasia menemui kekasihnya, membuat dia marah, dan mencubit hidung yang membuat wanita itu terbangun.


Jane yang sedang bermimpin indah, tidak marah karena dibangunkan, saat itu tidak tahu dirinya dimana, dia membuka besar matanya yang berkaca-kaca, seperti berkata: “Siapa kamu? Lalu siapa saya? Dimana saya?”


Sebastian mengertakan giginya dan memberitahukan kepadanya: “kamu sedang terbang di langit. ”


Dia dengan bodoh menganggukan kepala: “Oh, kamu juga sedang terbang?”


Wanita bodoh!


Jika dalam pikiran wanita ini tidak ada lelaki lain, Sebastian juga malas mengurusnya, menutup matanya untuk beristirahat.


Tetapi tidak berapa lama, wanita ini tidur kembali, sama sekali tidak mengetahui bahwa dia telah membuat marah dirinya.


Yang membuat Sebastian tidak tahan adalah posisi tidur wanita ini sangat tidak bagus, sekali membalikkan badannya langsung menempel ke badannya, sama seperti gurita yang menempel lekat.


Secara insting, dia ingin mendorongnya, tetapi waktu mengangkat tangan tidak mendorongnya, malah dengan pelan- pelan menaruh tangan di punggung dan menariknya ke dalam pelukannya.


????..


Setelah pesawat terbang hampir 8 jam, baru sampai ke tempat tujuan kali ini, sebuah kota besar international ???? Kota Pasirbumi??


Karena jet lag, mereka berangkat pada siang hari dari kota Minluo, waktu sampai di Kota Pasirbumi juga siang hari, matahari sangat terik.


Jane sangat tidak suka bepergian saat musim panas, karena hampir dari setengah kota di dunia ini cuacanya sangat panas.


Waktu udara sangat panas, Jane ingin sekali memasukkan dirinya ke dalam kulkas, membeku selama musim panas, waktu cuaca mulai dingin baru keluar.


Melihat udara di luar pesawat yang menguap, walaupunJane masih berada di pesawat yang ber-ac, tetapi dapat merasakan betapa panasnya di luar sana.


Pesawat tidak langsung sampai airport a??, masih harus berhenti menggunakan bus baru bisa ke gedung ruang tunggu.


Turun dari pesawat menuju ke bus, ada satu jalan harus terjemur di teriknya panas matahari, Jane merasa seperti dibakar: “Tuan muda Tanjaya, apa anda tidak takut panas?”


Sebastian tidak memperdulikannya, mempercepat langkah menuju ke bus, meninggalkan dia jauh dibelakang.


Sebastian duduk di baris pertama bus, dari turun pesawat sampai sekarang, tidak mengucapkan satu patah kata pun, dalam otaknya hanya memikirkan masalah keluarga Tanjaya.


Ini merupakan tahun ketiga dia meninggalkan keluarga Tanjaya kembali ke Kota Pasirbumi, kembali ke tempat yang mengadopsi mereka, tidak tersadar memikirkan berbagai macam hal.


Dia tahu, walaupun keluarga Tanjaya tidak secara langsung mencarinya, tetapi jika dia menggunakan identitas Sebastian di kota Kota Pasirbumi, walaupun mereka tidak mencari dia, dia juga akan terungkap di hadapan mereka.


Maka dia menggunakan identitas palsu kembali, juga tidak menyiapkan apapun, tidak peduli keluar masuk imigrasi atau naik pesawat juga seperti orang pada umumnya, tidak membiarkan orang lain mempersiapkan apa-apa.


Sebelum dia siap untuk bertemu dengan keluarga Tanjaya, dia tidak mempunyai rencana untuk pulang, tidak berencana membiarkan mereka mengetahui keadaan dia sekarang.


“Aku ke toilet sebentar, kamu tunggu aku di tempat penggambilan bagasi. ” Sesampainya bus di ruang tunggu, Jane buru-buru turun bus, menuju ke toilet, tidak memperhatikan apa Sebastian mendengarkan apa yang dikatakannya
 
Advertisement

Bình luận facebook

Users who are viewing this thread

Back
Top Bottom