Viet Writer
Và Mai Có Nắng
-
Bab 79
Bab 79 Apakah Hari Ini Masih Bisa Dilewati
Henry sudah bekerja disisi Carlson selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka masuk kedalam ruangan kantor Carlson, biasanya selalu mengetuk pintu dan tidak menunggu sampai jawaban Carlson juga boleh masuk.
Selama lebih dari sepuluh tahun, BOSS besar mereka memiliki sedikit peluang untuk hilang fokus, mereka sama sekali tidak pernah berpikir bahwa mereka akan melihat pemandangan yang harum di dalam ruangan kantor Carlson.
Namun, meskipun belum pernah melihat adegan seperti itu, Henry telah mengikuti Carlson selama bertahun-tahun, responnya tetap sangat cepat.
“Tidak ada.” Henry dengan cepat menutup pintu dan pergi seperti melarikan diri.
Pada saat ini, jika dia berani mengatakan sesuatu, Direktur mereka pasti akan mencari cara untuk menghancurkannya.
Jangan berpikir bahwa boss besar mereka terlihat seperti orang yang memiliki keanggunan yang mulia, tetapi caranya sebenarnya kejam dan mengerikan.
Yang lain tidak tahu, mereka yang sudah mengikutinya puluhan tahun malah tidak mungkin tidak tahu.
“Kenapa?” Suara Daiva terdengar di belakang Henry.
“Aku pikir, mungkin tidak akan hidup lama lagi,” Henry menghela nafas.
Memikirkan tentang mata suram boss mereka yang baru saja ditembakan, Henry dapat memperkirakan bahwa di masa depan tidak akan ada hari baik.
Meskipun dia tidak sengaja ingin menghancurkan hal baik boss besarnya, tetapi faktanya dia sudah menghancurkannya, dan Direktur mereka juga tidak akan mempedulikan alasan apa pun.
Daiva meliriknya, “Asal bicara apa kamu?”
Henry menundukkan kepalanya dan dengan sedih berkata, “Aku baru saja merusak hal baik Direktur Carlson, dan dia pasti akan membiarkan aku bekerja lembur dan kerja sampai mati.”
Daiva menepuk bahu Henry dan memberinya acungan jempol: “Aku tahu bahwa istrinya ada di dalam, tidak dipanggil, kamu masih berani masuk, aku mengagumi nyalimu.”
“Apa?” Henry merasa sangat terbully. “Direktur Carlson dulu mana mungkin ada urusan di luar dari pekerjaan kantor.”
Daiva jengkel pada Henry, dan sebuah ungkapan sukurin mengatakan: “Kamu telah bekerja disamping Direktu Carlson selama lebih dari sepuluh tahun, kemajuan pekerjaan sangat besar, sejak kapan kecerdasan percintaanmu menjadi serendah dia?”
Ini adalah ejekan yang totally mengejek kecerdasan percintaan bos mereka.
Direktur yang diejek oleh mereka saat ini sedang menikmati, pekerjaan dibuang kesamping, hanya ingin menikmati keindahan saat ini.
“Ariella …” Carlson mengambil kepala Ariella dan menciumnya lagi, tapi kali ini ciuman itu jauh lebih lembut.
Dia dengan lembut menggosok bibirnya seolah-olah untuk mencicipi rasa bibirnya.
Ariella tangan yang tergantung diatas lehernya tanpa sadar mengencang, dan memejamkan matanya untuk merasakan ciuman yang diberikannya.
Dia dapat merasakan bahwa Carlson tidak memiliki keterampilan untuk mencium orang, hanya saja menciumnya dengan cara yang unik.
Ketika dia menciumnya, dia bisa merasakan faktor hegemonik di dalam tubuhnya, tetapi juga bisa merasakan perhatian dan perawatannya.
Mereka baru menikah selama tiga bulan, masuk akal untuk mengatakan bahwa tidak mungkin selama tiga bulan mereka benar-benar bisa mengerti satu sama lain.
Namun, Ariella bersedia untuk percaya, percaya bahwa Carlson adalah orang yang dapat dia percayakan seumur hidup, percaya bahwa selama mereka berpikiran terbuka, mereka pasti akan menjalaninya sampai akhir.
Perjamuan yang terjadi beberapa hari yang lalu, Ariella belakangan memikirkannya, Carlson memberinya kesempatan untuk menjelaskan, tetapi dia tidak mengatakan apapun.
Alasan mengapa dia begitu di luar kendali, Ariella menduga, seharusnya dia melihat Ivander memeluknya, mengira dia memiliki hubungan dengan Ivander.
Tetapi dia juga karena melihatnya lalu memastikan bahwa di antara dia dan Ivander ada sesuatu, dia juga memberinya kesempatan untuk menjelaskan.
Dia yang tidak bisa menjelaskan, dia menolak untuk membiarkan dia masuk ke dalam hatinya, jadi dia marah.
Sebagai seorang pria, tidak ada satupun pria yang ingin melihat istrinya berpelukan dengan pria lain.
Terakhir kali di perusahaan, William meletakkan tangannya diatas pundaknya, dia mencarinya dan mengatakannya dengan jelas.
Dia adalah suaminya dan melihat bahwa dia sangat dekat dengan pria lain, dia bisa cemburu.
Satu William yang tidak ada hubungan saja, Carlson bisa “Cemburu”, apalagi Ivander yang pernah bertunangan dengannya.
Jika buka dikemudian hari tidak terjadi hal-hal seperti itu, orang yang akan dinikahinya adalah Ivander, bukan Carlson yang saat ini.
Carlson bisa seperti itu, tetapi pada saat terakhir dia juga berhenti.
Carlson bisa mengamuk, itu karena dia “cemburu.”
Mungkin kecemburuan ini seharusnya tidak ada hubungannya dengan cinta, hanya karena dia adalah suaminya.
Carlson akan berhenti tepat waktu, itu karena dia tidak ingin menyakitinya.
Setelah berpikir seperti ini, titik ketidakpuasan dan ketakutan didalam hati menghilang.
Pria itu, biasanya sedikit bicara, tidak akan mengatakan kata-kata manis padanya, tetapi selama dia tetap di sisinya, dia akan merasa sangat tenang.
Pada hari kencan buta, dia mengatakan padanya bahwa mereka semua adalah orang dewasa, jangan percaya bahwa ada cinta di dunia, jadi pernikahan mereka adalah pernikahan tanpa cinta.
Mereka tidak memiliki cinta, tetapi beberapa saat ini Ariella masih merasakan perawatan dan cinta Carlson.
Setiap bagian yang ada didalam kehidupan, dia tidak pernah mengatakannya, tapi Ariella sebenarnyar benar-benar merasakannya.
Misalnya, dia sangat takut dingin, ketika musim dingin tangan dan kakinya kedinginan, dia akan diam-diam menyiapkan sarung tangan untuknya dan menyiapkan berbagai peralatan penghangat.
Ada satu hari, ketika dia terbangun di tengah malam, kakinya dijepit oleh kakinya, dia seperti itu memberikannya suhu kehangatannya, dia merawatnya dengan hal-hal yang sangat kecil.
Pria yang begitu perhatian menjadi suaminya, dia tidak mensyukurinya, haruskah dia memberikannya kepada orang lain.
Tidak, dia tidak akan pernah memberikannya kepada orang lain. Karena mereka sudah menikah, maka dia hanya dapat menjadi miliknya.
Memikirkan sampai disini, lengan ramping Ariella meluncur turun ke lehernya, membungkus pinggang rampingnya dan memeluknya dengan erat.
Karena dia sedikit bicara, maka mulai sekarang biarkan dia mengambil inisiatif sedikit.
Setelah pemikiran Ariella sudah jelas, Carlson juga melepaskannya, menatap wajahnya yang memerah, bibir yang sedikit membengkak …
Dia mencium wajahnya lagi, jari-jarinya menggosok bibirnya, dan matanya yang dalam dengan tenang menatapnya.
Ariella malu dilihatnya, tetapi dia tidak melarikan diri, tetapi diam-diam menatapnya.
Didalam matanya lebih bersinar dari sebelumnya.
Pada saat ini, matanya hanya berisi dirinya, hanya dirinya seorang, membuat dia berpikir bahwa dia adalah satu-satunya.
Lalu, ketika Ariella memikirkan gambar itu dengan sangat indah, malah mendengar suara magnetik dan seksi Carlson: “Yang baru saja kamu katakan, apa yang jangan di lakukan di sini?”
Ariella mengambil sepotong makanan ringan dan memasukkannya ke mulut Carlson, berjuang untuk melarikan diri dari lengannya dan menatapnya dengan mata kecil yang sedih.
Tidak bisakah dia melihatnya, dia tidak ingin menjawab pertanyaan ini?
Agar tidak menjawab pertanyaan ini, dia bahkan sudah menggunakan kecantikannya, mengapa pria ini harus terus bertanya?
Tadi baru saja mengambil keputusan, sedikit mengambil inisiatif untuk hidup bersamanya, tetapi ketika bertemu dengan pria yang begitu lugu dan bodoh, apakah hidup ini masih bisa dilewati?
Henry sudah bekerja disisi Carlson selama lebih dari sepuluh tahun. Mereka masuk kedalam ruangan kantor Carlson, biasanya selalu mengetuk pintu dan tidak menunggu sampai jawaban Carlson juga boleh masuk.
Selama lebih dari sepuluh tahun, BOSS besar mereka memiliki sedikit peluang untuk hilang fokus, mereka sama sekali tidak pernah berpikir bahwa mereka akan melihat pemandangan yang harum di dalam ruangan kantor Carlson.
Namun, meskipun belum pernah melihat adegan seperti itu, Henry telah mengikuti Carlson selama bertahun-tahun, responnya tetap sangat cepat.
“Tidak ada.” Henry dengan cepat menutup pintu dan pergi seperti melarikan diri.
Pada saat ini, jika dia berani mengatakan sesuatu, Direktur mereka pasti akan mencari cara untuk menghancurkannya.
Jangan berpikir bahwa boss besar mereka terlihat seperti orang yang memiliki keanggunan yang mulia, tetapi caranya sebenarnya kejam dan mengerikan.
Yang lain tidak tahu, mereka yang sudah mengikutinya puluhan tahun malah tidak mungkin tidak tahu.
“Kenapa?” Suara Daiva terdengar di belakang Henry.
“Aku pikir, mungkin tidak akan hidup lama lagi,” Henry menghela nafas.
Memikirkan tentang mata suram boss mereka yang baru saja ditembakan, Henry dapat memperkirakan bahwa di masa depan tidak akan ada hari baik.
Meskipun dia tidak sengaja ingin menghancurkan hal baik boss besarnya, tetapi faktanya dia sudah menghancurkannya, dan Direktur mereka juga tidak akan mempedulikan alasan apa pun.
Daiva meliriknya, “Asal bicara apa kamu?”
Henry menundukkan kepalanya dan dengan sedih berkata, “Aku baru saja merusak hal baik Direktur Carlson, dan dia pasti akan membiarkan aku bekerja lembur dan kerja sampai mati.”
Daiva menepuk bahu Henry dan memberinya acungan jempol: “Aku tahu bahwa istrinya ada di dalam, tidak dipanggil, kamu masih berani masuk, aku mengagumi nyalimu.”
“Apa?” Henry merasa sangat terbully. “Direktur Carlson dulu mana mungkin ada urusan di luar dari pekerjaan kantor.”
Daiva jengkel pada Henry, dan sebuah ungkapan sukurin mengatakan: “Kamu telah bekerja disamping Direktu Carlson selama lebih dari sepuluh tahun, kemajuan pekerjaan sangat besar, sejak kapan kecerdasan percintaanmu menjadi serendah dia?”
Ini adalah ejekan yang totally mengejek kecerdasan percintaan bos mereka.
Direktur yang diejek oleh mereka saat ini sedang menikmati, pekerjaan dibuang kesamping, hanya ingin menikmati keindahan saat ini.
“Ariella …” Carlson mengambil kepala Ariella dan menciumnya lagi, tapi kali ini ciuman itu jauh lebih lembut.
Dia dengan lembut menggosok bibirnya seolah-olah untuk mencicipi rasa bibirnya.
Ariella tangan yang tergantung diatas lehernya tanpa sadar mengencang, dan memejamkan matanya untuk merasakan ciuman yang diberikannya.
Dia dapat merasakan bahwa Carlson tidak memiliki keterampilan untuk mencium orang, hanya saja menciumnya dengan cara yang unik.
Ketika dia menciumnya, dia bisa merasakan faktor hegemonik di dalam tubuhnya, tetapi juga bisa merasakan perhatian dan perawatannya.
Mereka baru menikah selama tiga bulan, masuk akal untuk mengatakan bahwa tidak mungkin selama tiga bulan mereka benar-benar bisa mengerti satu sama lain.
Namun, Ariella bersedia untuk percaya, percaya bahwa Carlson adalah orang yang dapat dia percayakan seumur hidup, percaya bahwa selama mereka berpikiran terbuka, mereka pasti akan menjalaninya sampai akhir.
Perjamuan yang terjadi beberapa hari yang lalu, Ariella belakangan memikirkannya, Carlson memberinya kesempatan untuk menjelaskan, tetapi dia tidak mengatakan apapun.
Alasan mengapa dia begitu di luar kendali, Ariella menduga, seharusnya dia melihat Ivander memeluknya, mengira dia memiliki hubungan dengan Ivander.
Tetapi dia juga karena melihatnya lalu memastikan bahwa di antara dia dan Ivander ada sesuatu, dia juga memberinya kesempatan untuk menjelaskan.
Dia yang tidak bisa menjelaskan, dia menolak untuk membiarkan dia masuk ke dalam hatinya, jadi dia marah.
Sebagai seorang pria, tidak ada satupun pria yang ingin melihat istrinya berpelukan dengan pria lain.
Terakhir kali di perusahaan, William meletakkan tangannya diatas pundaknya, dia mencarinya dan mengatakannya dengan jelas.
Dia adalah suaminya dan melihat bahwa dia sangat dekat dengan pria lain, dia bisa cemburu.
Satu William yang tidak ada hubungan saja, Carlson bisa “Cemburu”, apalagi Ivander yang pernah bertunangan dengannya.
Jika buka dikemudian hari tidak terjadi hal-hal seperti itu, orang yang akan dinikahinya adalah Ivander, bukan Carlson yang saat ini.
Carlson bisa seperti itu, tetapi pada saat terakhir dia juga berhenti.
Carlson bisa mengamuk, itu karena dia “cemburu.”
Mungkin kecemburuan ini seharusnya tidak ada hubungannya dengan cinta, hanya karena dia adalah suaminya.
Carlson akan berhenti tepat waktu, itu karena dia tidak ingin menyakitinya.
Setelah berpikir seperti ini, titik ketidakpuasan dan ketakutan didalam hati menghilang.
Pria itu, biasanya sedikit bicara, tidak akan mengatakan kata-kata manis padanya, tetapi selama dia tetap di sisinya, dia akan merasa sangat tenang.
Pada hari kencan buta, dia mengatakan padanya bahwa mereka semua adalah orang dewasa, jangan percaya bahwa ada cinta di dunia, jadi pernikahan mereka adalah pernikahan tanpa cinta.
Mereka tidak memiliki cinta, tetapi beberapa saat ini Ariella masih merasakan perawatan dan cinta Carlson.
Setiap bagian yang ada didalam kehidupan, dia tidak pernah mengatakannya, tapi Ariella sebenarnyar benar-benar merasakannya.
Misalnya, dia sangat takut dingin, ketika musim dingin tangan dan kakinya kedinginan, dia akan diam-diam menyiapkan sarung tangan untuknya dan menyiapkan berbagai peralatan penghangat.
Ada satu hari, ketika dia terbangun di tengah malam, kakinya dijepit oleh kakinya, dia seperti itu memberikannya suhu kehangatannya, dia merawatnya dengan hal-hal yang sangat kecil.
Pria yang begitu perhatian menjadi suaminya, dia tidak mensyukurinya, haruskah dia memberikannya kepada orang lain.
Tidak, dia tidak akan pernah memberikannya kepada orang lain. Karena mereka sudah menikah, maka dia hanya dapat menjadi miliknya.
Memikirkan sampai disini, lengan ramping Ariella meluncur turun ke lehernya, membungkus pinggang rampingnya dan memeluknya dengan erat.
Karena dia sedikit bicara, maka mulai sekarang biarkan dia mengambil inisiatif sedikit.
Setelah pemikiran Ariella sudah jelas, Carlson juga melepaskannya, menatap wajahnya yang memerah, bibir yang sedikit membengkak …
Dia mencium wajahnya lagi, jari-jarinya menggosok bibirnya, dan matanya yang dalam dengan tenang menatapnya.
Ariella malu dilihatnya, tetapi dia tidak melarikan diri, tetapi diam-diam menatapnya.
Didalam matanya lebih bersinar dari sebelumnya.
Pada saat ini, matanya hanya berisi dirinya, hanya dirinya seorang, membuat dia berpikir bahwa dia adalah satu-satunya.
Lalu, ketika Ariella memikirkan gambar itu dengan sangat indah, malah mendengar suara magnetik dan seksi Carlson: “Yang baru saja kamu katakan, apa yang jangan di lakukan di sini?”
Ariella mengambil sepotong makanan ringan dan memasukkannya ke mulut Carlson, berjuang untuk melarikan diri dari lengannya dan menatapnya dengan mata kecil yang sedih.
Tidak bisakah dia melihatnya, dia tidak ingin menjawab pertanyaan ini?
Agar tidak menjawab pertanyaan ini, dia bahkan sudah menggunakan kecantikannya, mengapa pria ini harus terus bertanya?
Tadi baru saja mengambil keputusan, sedikit mengambil inisiatif untuk hidup bersamanya, tetapi ketika bertemu dengan pria yang begitu lugu dan bodoh, apakah hidup ini masih bisa dilewati?