Viet Writer
Và Mai Có Nắng
-
Bab 998
Bab 998 Ariella Dan Carlson
Tetapi cuaca yang baru melewati empat bulan, suhu di Kota Pasirbumi sudah sangat tinggi, dijalan banyak terlihat perempuan yang mulai mengenakan celana pendek dan gaun pendek, menambah pemandangan indah di Kota Pasirbumi yang cantik ini.
Peluncuran produk baju terbaru dari merek ternama JL, tahun ini tempat yang dipilih adalah Kota Pasirbumi yang indah dan penuh dengan kehangatan.
Alasannya karena dalam beberapa tahun terakhir Kota Pasirbumi memimpin tren mode didunia, akhir-akhir ini banyak desainer internasional terkemuka yang berasal dari Kota Pasirbumi.
Kabar bahwa perusahaan JL berniat datang ke Kota Pasirbumi untuk merilis produk terbarunya, semua pedagang berbondong-bondong untuk memberikan sponsor kepada JL.
Beberapa tahun ini perusahaan JL menjadi sangat maju karena jaminan kualitasnya, bisa bekerja sama dengan perusahaan ini, tak hanya bisa menghasilkan uang melainkan juga menaikkan pamor nama, sekali jalan dapat dua seperti ini tentu saja semua orang menginginkannya.
Maka dari itu persiapan perilisan produk terbaru berjalan sangat lancar, tak hanya mendapatkan tempat strategis tetapi juga mendapatkan sponsor dari beberapa perusahaan ternama.
Tanggal perilisan adalah hari ini, sejak pagi hari Ariella sudah datang untuk mempersiapkan segalanya, tentu saja selain dia masih ada penanggung jawab yang lain ?C Puspita.
Masalah perilisan sama sekali tidak membuat Ariella pusing, tugas utama dia adalah memikirkan ide-ide seperti yang dikatakan semua orang, designer.
Untuk promosi dan managemen perusahaan seperti ini, Puspita memiliki pengalaman, maka dari itu dia adalah penanggung jawabnya.
Terutama sifat Puspita yang pintar untuk follow up, dia telah berkontribusi banyak demi promosi perusahaan JL.
Sejak beberapa tahun yang lalu, Ariella dan Puspita jika digabungkan jadi satu pasti akan menjadi perpaduan yang sangat hebat, satu sebagai designer, satu yang managemen perusahaan.
Terakhir, design Ariella semakin go internasional, akhirnya dia pun memiliki pemikiran untuk mengajak Puspita bekerja sama lagi.
Seumur hidup Puspita selain keluarga, orang yang paling ia sayangi adalah Ariella……Kalau ingin dibandingkan, Ariella lebih ada di hati dia dibandingkan Gusti.
Karena masalah ini, Gusti sering marah dengan Puspita.
Pada akhirnya dia tahu tidak dapat mengubah perasaan Puspita, dan hanya bisa menerima kenyataan.
Ariella mengajak Puspita untuk usaha bersama, tahun itu mereka mulai dari nol, Puspita terus menemani Ariella tanpa keluh kesah, apalagi sekarang mereka sudah memiliki dana dan pengalaman, Puspita mendengar perkataan Ariella langsung menyetujuinya tanpa basa basi.
Akhirnya mereka berdua pun mendirikan perusahaan JL, nama perusahaan diambil dari marga mereka berdua, JIAN LING, yang kalau disingkat menjadi JL Fashion Design Co.Ltd, sebuah perusahaan pakaian yang berkualitas.
“Ariella, acara perilisan akan segera dimulai, kamu sebagai peran utama dari perilisan ini ngapain masih ngumpet diruang istirahat?”
Tidak peduli sudah berapa tahun, Puspita masih tidak bisa merubah sifat dia yang sangat heboh, masuk ruangan tanpa peduli apa yang sedang dilakukan Ariella dan dengan hebohnya berbicara banyak hal pada Ariella.
“Kamu tunggu aku sebentar lagi.” Ariella melihat waktu, jarak waktu menuju perilisan tersisa sepuluh menit lagi, dia tak punya banyak waktu lagi, tetapi dia harus menunggu.
“Lagi tunggu Tuan Carlson?” Yang bisa membuat Ariella mengenyampingkan pekerjaan, selain Carlson, Puspita sama sekali tak kepikiran siapa lagi.
Jangan lihat biasanya Direktur Carlson selalu memanjakan istri, tetapi Puspita tahu, Carlson bagi Ariella sangatlah penting seperti nyawa Ariella.
“Semua orang hadir, tetapi dia masih belum datang. Carlson selama ini selalu tepat waktu, ngga pernah telat.” Ariella melihat kearah bawah dari jendala, berharap dari begitu banyak kerumunan orang dapat melihat bayangan Carlson, tetapi orang yang jalan berlalu lalang sama sekali tak tampak Carlson.
Melihat Ariella yang panik, Puspita memukul pelan pundak Ariella dan berkata: “Kamu sudah telepon dia? Coba kamu telepon dia dulu tanya.”
Perkataan Puspita menyadarkan Ariella, Ariella sampai lupa masih ada telepon.
“Ei, bisa-bisa nya aku lupa untuk pakai hp telepon dia.” Setiap kali ketemu suatu hal yang berhubungan dengan Carlson, Ariella selalu menjadi bingung.
Ariella mengambil handphone dan segera menelepon Carlson, dengan cepat telepon sudah diangkat, dan yang terdengar ditelinga Ariella hanyalah suara dengan sikap dingin: “Ada urusan?”
Ariella yang penuh semangat seketika terdiam saat mendengar perkataan Carlson yang dingin dan berkata: “Kamu ada waktu?”
Carlson dengan sikap dingin dan tenang berkata: “Aku lagi ngomongin kerjasama baru, hari ini mungkin aku akan pulang telat.”
“Oh, kalau gitu kamu pergi kerja dulu saja.” Mendengar dia sedang rapat, hati Ariella merasa dingin, Carlson tidak pernah tidak hadir pada setiap kali perilisan, apakah dia lupa?
Ariella sedang menunggunya, bagaimana mungkin dia bisa melupakannya!
“Riella besar, kamu kenapa?” Melihat raut wajah Ariella yang berubah menjadi tidak enak, Puspita mengulurkan tangan dan memegang dahinya, “Kalian ngga bertengkar kan?”
“Bertengkar?” Ariella berpikir, apakah mungkin dia marah karena beberapa hari yang lalu kepergiannya ke Aces untuk melihat Oriella?
Sepertinya bukan.
Carlson kalau marah, dia pasti akan memasang muka jeleknya kepada Ariella, pasti akan membuat Ariella tahu bahwa dia marah.
Carlson adalah seorang laki-laki yang dingin dan sombong.
“Riella besar, apakah kamu lupa kasih tahu Tuan Carlson tentang perilisan produk baru?” Puspita berpikir lalu bertanya.
“Aku perlu memberitahunya?” Selama ini, setiap tahun JL akan selalu mengadakan acara perilisan, Ariella tidak pernah beri tahu Carlson, tetapi Carlson tidak pernah tidak hadir.
Tidak peduli seberapa sibuk dia, dia akan selalu menyisihkan waktu untuk hadir, sejak mereka mendirikan perusahaan JL, sudah puluhan tahun, Carlson tidak pernah tidak hadir.
Justru karena Carlson tidak pernah tidak hadir, tanpa sadar, Ariella pun menganggap kehadiran dia diperilisan JL sudah sewajarnya.
Kemarin malam, ia bahkan masih menanyakan pendapat dia, dia masih dengan serius memberikan saran, disaat itu pun ia tidak mengundangnya untuk hadir.
“Ariella, otakmu itu sudah jadi bola sepak ya? Dia adalah laki-laki kamu, tetapi bukan cacing diperutmu, kamu ngga kasih tahu dia, dia mana tahu kamu berharap kehadiran dia atau ngga?”
Puspita benar-benar sahabat terdekat Ariella puluhan tahun, memarahi Ariella pun tepat pada sasaran yang membuat Ariella pun sadar.
“Aku mengerti.” Ariella pun berterima kasih kepada Puspita, dan kembali mengambil handphone untuk menelepon Carlson, ketika sudah terhubung, kali ini Ariella yang berbicara lebih dulu, “Tuan Carlson, hari ini perilisan produk baru perusahaan aku. Kalau kamu sudah selesai kerjaannya, kamu masih bisa datang?”
“Menurutmu?” Suara Carlson terdengar lebih rendah berat dan seksi, tetapi kali ini terdengar bukan dari handphone, tetapi dari belakang Ariella.
Dia pernah berkata sebelumnya, ketika ia sedang membutuhkannya, dengan ia hanya membalikkan kepala, ia pasti akan dapat melihat dia.
Selama ini, dia selalu menepatinya.
Tetapi cuaca yang baru melewati empat bulan, suhu di Kota Pasirbumi sudah sangat tinggi, dijalan banyak terlihat perempuan yang mulai mengenakan celana pendek dan gaun pendek, menambah pemandangan indah di Kota Pasirbumi yang cantik ini.
Peluncuran produk baju terbaru dari merek ternama JL, tahun ini tempat yang dipilih adalah Kota Pasirbumi yang indah dan penuh dengan kehangatan.
Alasannya karena dalam beberapa tahun terakhir Kota Pasirbumi memimpin tren mode didunia, akhir-akhir ini banyak desainer internasional terkemuka yang berasal dari Kota Pasirbumi.
Kabar bahwa perusahaan JL berniat datang ke Kota Pasirbumi untuk merilis produk terbarunya, semua pedagang berbondong-bondong untuk memberikan sponsor kepada JL.
Beberapa tahun ini perusahaan JL menjadi sangat maju karena jaminan kualitasnya, bisa bekerja sama dengan perusahaan ini, tak hanya bisa menghasilkan uang melainkan juga menaikkan pamor nama, sekali jalan dapat dua seperti ini tentu saja semua orang menginginkannya.
Maka dari itu persiapan perilisan produk terbaru berjalan sangat lancar, tak hanya mendapatkan tempat strategis tetapi juga mendapatkan sponsor dari beberapa perusahaan ternama.
Tanggal perilisan adalah hari ini, sejak pagi hari Ariella sudah datang untuk mempersiapkan segalanya, tentu saja selain dia masih ada penanggung jawab yang lain ?C Puspita.
Masalah perilisan sama sekali tidak membuat Ariella pusing, tugas utama dia adalah memikirkan ide-ide seperti yang dikatakan semua orang, designer.
Untuk promosi dan managemen perusahaan seperti ini, Puspita memiliki pengalaman, maka dari itu dia adalah penanggung jawabnya.
Terutama sifat Puspita yang pintar untuk follow up, dia telah berkontribusi banyak demi promosi perusahaan JL.
Sejak beberapa tahun yang lalu, Ariella dan Puspita jika digabungkan jadi satu pasti akan menjadi perpaduan yang sangat hebat, satu sebagai designer, satu yang managemen perusahaan.
Terakhir, design Ariella semakin go internasional, akhirnya dia pun memiliki pemikiran untuk mengajak Puspita bekerja sama lagi.
Seumur hidup Puspita selain keluarga, orang yang paling ia sayangi adalah Ariella……Kalau ingin dibandingkan, Ariella lebih ada di hati dia dibandingkan Gusti.
Karena masalah ini, Gusti sering marah dengan Puspita.
Pada akhirnya dia tahu tidak dapat mengubah perasaan Puspita, dan hanya bisa menerima kenyataan.
Ariella mengajak Puspita untuk usaha bersama, tahun itu mereka mulai dari nol, Puspita terus menemani Ariella tanpa keluh kesah, apalagi sekarang mereka sudah memiliki dana dan pengalaman, Puspita mendengar perkataan Ariella langsung menyetujuinya tanpa basa basi.
Akhirnya mereka berdua pun mendirikan perusahaan JL, nama perusahaan diambil dari marga mereka berdua, JIAN LING, yang kalau disingkat menjadi JL Fashion Design Co.Ltd, sebuah perusahaan pakaian yang berkualitas.
“Ariella, acara perilisan akan segera dimulai, kamu sebagai peran utama dari perilisan ini ngapain masih ngumpet diruang istirahat?”
Tidak peduli sudah berapa tahun, Puspita masih tidak bisa merubah sifat dia yang sangat heboh, masuk ruangan tanpa peduli apa yang sedang dilakukan Ariella dan dengan hebohnya berbicara banyak hal pada Ariella.
“Kamu tunggu aku sebentar lagi.” Ariella melihat waktu, jarak waktu menuju perilisan tersisa sepuluh menit lagi, dia tak punya banyak waktu lagi, tetapi dia harus menunggu.
“Lagi tunggu Tuan Carlson?” Yang bisa membuat Ariella mengenyampingkan pekerjaan, selain Carlson, Puspita sama sekali tak kepikiran siapa lagi.
Jangan lihat biasanya Direktur Carlson selalu memanjakan istri, tetapi Puspita tahu, Carlson bagi Ariella sangatlah penting seperti nyawa Ariella.
“Semua orang hadir, tetapi dia masih belum datang. Carlson selama ini selalu tepat waktu, ngga pernah telat.” Ariella melihat kearah bawah dari jendala, berharap dari begitu banyak kerumunan orang dapat melihat bayangan Carlson, tetapi orang yang jalan berlalu lalang sama sekali tak tampak Carlson.
Melihat Ariella yang panik, Puspita memukul pelan pundak Ariella dan berkata: “Kamu sudah telepon dia? Coba kamu telepon dia dulu tanya.”
Perkataan Puspita menyadarkan Ariella, Ariella sampai lupa masih ada telepon.
“Ei, bisa-bisa nya aku lupa untuk pakai hp telepon dia.” Setiap kali ketemu suatu hal yang berhubungan dengan Carlson, Ariella selalu menjadi bingung.
Ariella mengambil handphone dan segera menelepon Carlson, dengan cepat telepon sudah diangkat, dan yang terdengar ditelinga Ariella hanyalah suara dengan sikap dingin: “Ada urusan?”
Ariella yang penuh semangat seketika terdiam saat mendengar perkataan Carlson yang dingin dan berkata: “Kamu ada waktu?”
Carlson dengan sikap dingin dan tenang berkata: “Aku lagi ngomongin kerjasama baru, hari ini mungkin aku akan pulang telat.”
“Oh, kalau gitu kamu pergi kerja dulu saja.” Mendengar dia sedang rapat, hati Ariella merasa dingin, Carlson tidak pernah tidak hadir pada setiap kali perilisan, apakah dia lupa?
Ariella sedang menunggunya, bagaimana mungkin dia bisa melupakannya!
“Riella besar, kamu kenapa?” Melihat raut wajah Ariella yang berubah menjadi tidak enak, Puspita mengulurkan tangan dan memegang dahinya, “Kalian ngga bertengkar kan?”
“Bertengkar?” Ariella berpikir, apakah mungkin dia marah karena beberapa hari yang lalu kepergiannya ke Aces untuk melihat Oriella?
Sepertinya bukan.
Carlson kalau marah, dia pasti akan memasang muka jeleknya kepada Ariella, pasti akan membuat Ariella tahu bahwa dia marah.
Carlson adalah seorang laki-laki yang dingin dan sombong.
“Riella besar, apakah kamu lupa kasih tahu Tuan Carlson tentang perilisan produk baru?” Puspita berpikir lalu bertanya.
“Aku perlu memberitahunya?” Selama ini, setiap tahun JL akan selalu mengadakan acara perilisan, Ariella tidak pernah beri tahu Carlson, tetapi Carlson tidak pernah tidak hadir.
Tidak peduli seberapa sibuk dia, dia akan selalu menyisihkan waktu untuk hadir, sejak mereka mendirikan perusahaan JL, sudah puluhan tahun, Carlson tidak pernah tidak hadir.
Justru karena Carlson tidak pernah tidak hadir, tanpa sadar, Ariella pun menganggap kehadiran dia diperilisan JL sudah sewajarnya.
Kemarin malam, ia bahkan masih menanyakan pendapat dia, dia masih dengan serius memberikan saran, disaat itu pun ia tidak mengundangnya untuk hadir.
“Ariella, otakmu itu sudah jadi bola sepak ya? Dia adalah laki-laki kamu, tetapi bukan cacing diperutmu, kamu ngga kasih tahu dia, dia mana tahu kamu berharap kehadiran dia atau ngga?”
Puspita benar-benar sahabat terdekat Ariella puluhan tahun, memarahi Ariella pun tepat pada sasaran yang membuat Ariella pun sadar.
“Aku mengerti.” Ariella pun berterima kasih kepada Puspita, dan kembali mengambil handphone untuk menelepon Carlson, ketika sudah terhubung, kali ini Ariella yang berbicara lebih dulu, “Tuan Carlson, hari ini perilisan produk baru perusahaan aku. Kalau kamu sudah selesai kerjaannya, kamu masih bisa datang?”
“Menurutmu?” Suara Carlson terdengar lebih rendah berat dan seksi, tetapi kali ini terdengar bukan dari handphone, tetapi dari belakang Ariella.
Dia pernah berkata sebelumnya, ketika ia sedang membutuhkannya, dengan ia hanya membalikkan kepala, ia pasti akan dapat melihat dia.
Selama ini, dia selalu menepatinya.
Bình luận facebook