Viet Writer
Và Mai Có Nắng
-
Bab 1051
Bab 1051 Berlari Dan Ditangkap Lagi
Sebastian menjulurkan tangan dan mengusap kepalanya, berkata: “Masih belum tahu pastinya kapan, tapi sementara waktu dua hari ini tidak akan pergi.”
“Abang……” Oriella mengulum bibirnya, seperti ada sebuah ucapan yang tertahan, “Abang, aku tahu permintaanku ini akan terasa keterlaluan sekali, namun aku masih harus mengatakannya. Kamu bisa datang menghadiri pernikahanku dengan Abang Hansel?”
Dia juga bagian dari keluarga, kekurangan kehadirannya dalam pernikahan, Oriella selalu merasa kekurangan sesuatu, yaitu kekurangan sebuah ucapan selamat yang tulus darinya.
PermintaanOriellaini, seharusnya adalah permintaan yang keterlaluan bagi dirinya yang dulu, namun Sebastian yang sekarang justru sedikitpun tidak merasa seperti itu.
Dia tertawa, berkata: “Sangat gembira kamu bisa mengundangku langsung untuk menghadiri pernikahanmu. Ah, kamu ingin aku hadir, tapi aku tidak sendiri, aku mungkin akan membawa satu orang lagi pergi bersama menghadiri pernikahanmu.” “Abang, kamu sudah punya pacar?” Oriella tulus berharap dia dapat menemukan gadis yang dia sukai, berharap dia bahagia.
“Bukan.” Sebastian berkata, dalam penghilatan Oriella yang naik turun, dia kembali menjawab sebuah kalimat, “Dia sudah menjadi kakak iparmu.”
Wanita lugu itu bukan pacarnya, tapi adalah namanya yang tertulis menjadi pasangannya didalam akta nikah, dia adalah istri Sebastian yang sah secara hukum.
“Abang…… Kamu, kamu sudah menikah?” Ya Tuhan, berita ini lebih heboh dari berita yang barusan ini, juga lebih membuat orang gembira, Oriella berkata sambil melompat beberapa kali, “Apakah benar? Benarkah? Aku tidak sedang bermimpi? Abang, kamu cepat katakan padaku, aku benar sudah memiliki kakak ipar kah?”
“Kamu sedang tidak bermimpi, semua ini adalah benar.” Melihat dia senang seperti anak kecil, perasaan Sebastian juga tidak terasa dipengaruhi olehnya, senang dengan bodoh bersamanya, namun yang tidak sama dengan sebelumnya, dia sudah jelas apa yang sebenarnya dia inginkan.
Oriella sekali lagi maju dan memeluknya: “Abang, selamat kamu akhirnya telah menemukan kebahagian untuk dirimu! Aku sungguh gembira kamu dapat menemukan kebahagiaanmu.”
Selama ini, dia sangat takut dia tidak bisa melepaskan diri dari perasaan yang tidak seharusnya dimilikinya, sekarang mendengar dia sudah menikah, dia ingin mengumumkannya keseluruh dunia, abangnya sudah menemukan kebahagiannya.
Abang adik yang baru bertemu setelah lama berpisah, tiba-tiba mendengar berita gembira seperti ini, Oriella heboh sampai menari-nari: “Abang, aku menunggu kamu membawa kakak ipar menghadiri pernikahanku. Namun sebelum pernikahan, bukankah seharusnya membawa kakak ipar yang baru pulang ke rumah dan berkenalan dengan orang rumah.”
“Ya, aku akan pulang dan berdiskusikan hal ini dengannya.” Bagi Sebastian, hal ini sebenarnya adalah sebuah masalah yang agak rumit.
Jane sama sekali tidak bersedia mengakui jati dirinya sebagai istrinya, kalau disaat ini dia memperkenalkan dirinya kepada keluarganya, dengan sikapnya, dia berpikir dia pasti akan membuat ribut sampai begitu parah, maka dia harus memikirkan sebuah cara, agar dia dapat kerjasama dengannya dengan patuh, tidak boleh ada yang salah.
Namun cara apa…… Satu setengah jam masih tidak terpikirkan oleh Sebastian, tapi juga sementara waktu ini tidak ingin memikirkannya, lebih baik malam setelah pulang baru melihat ucapannya.
“Abang, kakak ipar itu orang seperti apa?” Oriellamelihat, gadis yang dapat memikat hati abangnya yang serba bisa dan menikahinya pulang kerumah, pastilah seorang gadis yang hebat.
“Dia seorang yang sedikit……” Sedikit lugu, dan juga wanita yang teraniaya dan paranoid. Ini adalh pandangan Sebastian yang sebenarnya terhadapJane, namun tidak baik memberitahukan keburukannya kepada orang lain, maka dia berkata dengan halus, “Dia adalah seorang gadis yang imut.”
“Abang, aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya.” Sungguh sangat tidak sabar lagi, ingin melihat sebenarnya siapa yang telah menaklukkan abangnya.
“Besok aku membawanya menemui nenek, juga memperkenalkan dia pada keluarga.” Sudah dibilang istri jelek cepat atau lambat juga harus bertemu mertua, lagipula Janejuga tidak jelek, maka mengambil kesempatan ini memperkenalkan dia pada orang rumah saja.
Oriella berkata: “Abang, kamu harus bahagia ya. Tidak perduli kamu berjalan sampai mana, kamu jangan lupa, kamu masih memiliki kami keluarga ini, kami selamanya akan menunggumu kembali.”
Sebastian menganggukkan kepala: “Kamu pasti akan bahagia.”
……
Sebastian tidak pernah mengira, Janeyang berada di hotel sudah lari dari tadi, tidak menunggu dengan patuh dia kembali membawanya menemui orang rumahnya.
Dua jam sebelumnya, kaki depanSebastian baru saja meninggalkan hotel, Jane sudah memanjat turun dari atas ranjang.
Jane berdiri diatas jendela, melihat dengan mata sendiri mobil Sebastian meninggalkan hotel, dia baru kembali lagi kekamar, bergegas memakai pakaian, dia harus berlari pergi.
Jika dia masih menunggu dengan bodoh tidak pergi dari sini, kalau dia tidak dibuat mati oleh Sebastian yang sakit mental, juga akan dibuat gila oleh sifat Sebastian .
Demi keselamatan diri sendiri, Jane merasa hanya dengan dirinya menhindar, lebih baik menghindar agar dia tidak dapat lagi menemukannya, dengan begitu dia akan aman.
Berlari menghindar, yang paling penting tentu adalah telepon dan uang. Dia sudah ada telepon, namun dia tidak ada uang, karenanya dia mengambil uang cash dari dalam dompet Sebastian .
Pelanggan hidung belang mencari wanita diluar melakukan sekali, masih harus membayar, dia jelas-jelas membiarkan dia melakukannya dua kali, mengambil beberapa puluh ribu dollar tidak termasuk banyak. Setelah mendapatkan uang, Jane mengambil paspor dan bergegas pergi ke bandara, membeli tiket ke kota Min Luo yang paling cepat, sebelum naik pesawat dia masih menelepon Prince dan Rino, membiarkan mereka membantunya mempersiapkan beberapa hal.
Setelah semuanya selesai diurus, Jane juga sudah boarding, saat awak kapal mengumumkan pesawat akan terbang, dia yang menyukai tantangan mengambil telepon dan mengirimkan pesan singkat yang ada foto selfienya kepada Sebastian —- Binatang liarTanjaya, aku sudah mau terbang pergi, selamat tinggal! Ah tidak, saat kamu melihat pesan singkat dariku ini, pasti akan menggila, jika bisa tangkaplah aku pulang. Namun aku sudah bersiap terbang, jika kamu bisa, tariklah aku dari atas pesawat.
Saat mendapat pesan singkat ini, Sebastian bahkan dapat membayangkan Jane tertawa dengan begitu sengaja, tapi jika dia ingin ditarik turun dari atas pesawat, dia punya alasan apa tidak mendengarkan perintah istrinya.
Awalnya pesawat sudah mulai berjalan, berjalan sampai berhenti lagi di dek parkir, awak kapal menjelaskan, karena kontrol dari airline, sementara waktu pesawat tidak bisa terbang.
Mendengar pesawat tidak dapat terbang tepat waktu, Jane gelisah sekali, jantungnya berdebar sekali, ada sedikit tidak tenang: “Bukankah barusan tadi sudah mau terbang? Kenapa tiba-tiba dikontrol oleh airline?”
Saat ini, yang menjawab Jane bukanlah awak pesawat, namun adalah polisi yang pernah datang, mereka mengeluarkan data diri: “Nona Jane, silahkan kamu bekerjasama dengan penyelidikan kami.”
Jane tidak bersedia bekerjasama: “Saya berbuat kesalahan apa? Kamu mau aku kerjasama dengan kalian menyelidiki apa? Apakah kalian salah mencari orang?”
Polisi berkata: “NonaJane, kamu adalah orang yang mau kami cari. Kesalahan apa yang kamu perbuat, kami tidak jelas, namun kamu bisa pergi bertanya pada tuanTanjaya!”
Sekejap itu, Jane hanya merasa ada sekelompok burung gagak terbang diatas langit!
Masih lagi binatang liar Tanjayayang minta ditusuk pedang!
Dia sungguh ingin membuatnya mati!
Sebastian menjulurkan tangan dan mengusap kepalanya, berkata: “Masih belum tahu pastinya kapan, tapi sementara waktu dua hari ini tidak akan pergi.”
“Abang……” Oriella mengulum bibirnya, seperti ada sebuah ucapan yang tertahan, “Abang, aku tahu permintaanku ini akan terasa keterlaluan sekali, namun aku masih harus mengatakannya. Kamu bisa datang menghadiri pernikahanku dengan Abang Hansel?”
Dia juga bagian dari keluarga, kekurangan kehadirannya dalam pernikahan, Oriella selalu merasa kekurangan sesuatu, yaitu kekurangan sebuah ucapan selamat yang tulus darinya.
PermintaanOriellaini, seharusnya adalah permintaan yang keterlaluan bagi dirinya yang dulu, namun Sebastian yang sekarang justru sedikitpun tidak merasa seperti itu.
Dia tertawa, berkata: “Sangat gembira kamu bisa mengundangku langsung untuk menghadiri pernikahanmu. Ah, kamu ingin aku hadir, tapi aku tidak sendiri, aku mungkin akan membawa satu orang lagi pergi bersama menghadiri pernikahanmu.” “Abang, kamu sudah punya pacar?” Oriella tulus berharap dia dapat menemukan gadis yang dia sukai, berharap dia bahagia.
“Bukan.” Sebastian berkata, dalam penghilatan Oriella yang naik turun, dia kembali menjawab sebuah kalimat, “Dia sudah menjadi kakak iparmu.”
Wanita lugu itu bukan pacarnya, tapi adalah namanya yang tertulis menjadi pasangannya didalam akta nikah, dia adalah istri Sebastian yang sah secara hukum.
“Abang…… Kamu, kamu sudah menikah?” Ya Tuhan, berita ini lebih heboh dari berita yang barusan ini, juga lebih membuat orang gembira, Oriella berkata sambil melompat beberapa kali, “Apakah benar? Benarkah? Aku tidak sedang bermimpi? Abang, kamu cepat katakan padaku, aku benar sudah memiliki kakak ipar kah?”
“Kamu sedang tidak bermimpi, semua ini adalah benar.” Melihat dia senang seperti anak kecil, perasaan Sebastian juga tidak terasa dipengaruhi olehnya, senang dengan bodoh bersamanya, namun yang tidak sama dengan sebelumnya, dia sudah jelas apa yang sebenarnya dia inginkan.
Oriella sekali lagi maju dan memeluknya: “Abang, selamat kamu akhirnya telah menemukan kebahagian untuk dirimu! Aku sungguh gembira kamu dapat menemukan kebahagiaanmu.”
Selama ini, dia sangat takut dia tidak bisa melepaskan diri dari perasaan yang tidak seharusnya dimilikinya, sekarang mendengar dia sudah menikah, dia ingin mengumumkannya keseluruh dunia, abangnya sudah menemukan kebahagiannya.
Abang adik yang baru bertemu setelah lama berpisah, tiba-tiba mendengar berita gembira seperti ini, Oriella heboh sampai menari-nari: “Abang, aku menunggu kamu membawa kakak ipar menghadiri pernikahanku. Namun sebelum pernikahan, bukankah seharusnya membawa kakak ipar yang baru pulang ke rumah dan berkenalan dengan orang rumah.”
“Ya, aku akan pulang dan berdiskusikan hal ini dengannya.” Bagi Sebastian, hal ini sebenarnya adalah sebuah masalah yang agak rumit.
Jane sama sekali tidak bersedia mengakui jati dirinya sebagai istrinya, kalau disaat ini dia memperkenalkan dirinya kepada keluarganya, dengan sikapnya, dia berpikir dia pasti akan membuat ribut sampai begitu parah, maka dia harus memikirkan sebuah cara, agar dia dapat kerjasama dengannya dengan patuh, tidak boleh ada yang salah.
Namun cara apa…… Satu setengah jam masih tidak terpikirkan oleh Sebastian, tapi juga sementara waktu ini tidak ingin memikirkannya, lebih baik malam setelah pulang baru melihat ucapannya.
“Abang, kakak ipar itu orang seperti apa?” Oriellamelihat, gadis yang dapat memikat hati abangnya yang serba bisa dan menikahinya pulang kerumah, pastilah seorang gadis yang hebat.
“Dia seorang yang sedikit……” Sedikit lugu, dan juga wanita yang teraniaya dan paranoid. Ini adalh pandangan Sebastian yang sebenarnya terhadapJane, namun tidak baik memberitahukan keburukannya kepada orang lain, maka dia berkata dengan halus, “Dia adalah seorang gadis yang imut.”
“Abang, aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya.” Sungguh sangat tidak sabar lagi, ingin melihat sebenarnya siapa yang telah menaklukkan abangnya.
“Besok aku membawanya menemui nenek, juga memperkenalkan dia pada keluarga.” Sudah dibilang istri jelek cepat atau lambat juga harus bertemu mertua, lagipula Janejuga tidak jelek, maka mengambil kesempatan ini memperkenalkan dia pada orang rumah saja.
Oriella berkata: “Abang, kamu harus bahagia ya. Tidak perduli kamu berjalan sampai mana, kamu jangan lupa, kamu masih memiliki kami keluarga ini, kami selamanya akan menunggumu kembali.”
Sebastian menganggukkan kepala: “Kamu pasti akan bahagia.”
……
Sebastian tidak pernah mengira, Janeyang berada di hotel sudah lari dari tadi, tidak menunggu dengan patuh dia kembali membawanya menemui orang rumahnya.
Dua jam sebelumnya, kaki depanSebastian baru saja meninggalkan hotel, Jane sudah memanjat turun dari atas ranjang.
Jane berdiri diatas jendela, melihat dengan mata sendiri mobil Sebastian meninggalkan hotel, dia baru kembali lagi kekamar, bergegas memakai pakaian, dia harus berlari pergi.
Jika dia masih menunggu dengan bodoh tidak pergi dari sini, kalau dia tidak dibuat mati oleh Sebastian yang sakit mental, juga akan dibuat gila oleh sifat Sebastian .
Demi keselamatan diri sendiri, Jane merasa hanya dengan dirinya menhindar, lebih baik menghindar agar dia tidak dapat lagi menemukannya, dengan begitu dia akan aman.
Berlari menghindar, yang paling penting tentu adalah telepon dan uang. Dia sudah ada telepon, namun dia tidak ada uang, karenanya dia mengambil uang cash dari dalam dompet Sebastian .
Pelanggan hidung belang mencari wanita diluar melakukan sekali, masih harus membayar, dia jelas-jelas membiarkan dia melakukannya dua kali, mengambil beberapa puluh ribu dollar tidak termasuk banyak. Setelah mendapatkan uang, Jane mengambil paspor dan bergegas pergi ke bandara, membeli tiket ke kota Min Luo yang paling cepat, sebelum naik pesawat dia masih menelepon Prince dan Rino, membiarkan mereka membantunya mempersiapkan beberapa hal.
Setelah semuanya selesai diurus, Jane juga sudah boarding, saat awak kapal mengumumkan pesawat akan terbang, dia yang menyukai tantangan mengambil telepon dan mengirimkan pesan singkat yang ada foto selfienya kepada Sebastian —- Binatang liarTanjaya, aku sudah mau terbang pergi, selamat tinggal! Ah tidak, saat kamu melihat pesan singkat dariku ini, pasti akan menggila, jika bisa tangkaplah aku pulang. Namun aku sudah bersiap terbang, jika kamu bisa, tariklah aku dari atas pesawat.
Saat mendapat pesan singkat ini, Sebastian bahkan dapat membayangkan Jane tertawa dengan begitu sengaja, tapi jika dia ingin ditarik turun dari atas pesawat, dia punya alasan apa tidak mendengarkan perintah istrinya.
Awalnya pesawat sudah mulai berjalan, berjalan sampai berhenti lagi di dek parkir, awak kapal menjelaskan, karena kontrol dari airline, sementara waktu pesawat tidak bisa terbang.
Mendengar pesawat tidak dapat terbang tepat waktu, Jane gelisah sekali, jantungnya berdebar sekali, ada sedikit tidak tenang: “Bukankah barusan tadi sudah mau terbang? Kenapa tiba-tiba dikontrol oleh airline?”
Saat ini, yang menjawab Jane bukanlah awak pesawat, namun adalah polisi yang pernah datang, mereka mengeluarkan data diri: “Nona Jane, silahkan kamu bekerjasama dengan penyelidikan kami.”
Jane tidak bersedia bekerjasama: “Saya berbuat kesalahan apa? Kamu mau aku kerjasama dengan kalian menyelidiki apa? Apakah kalian salah mencari orang?”
Polisi berkata: “NonaJane, kamu adalah orang yang mau kami cari. Kesalahan apa yang kamu perbuat, kami tidak jelas, namun kamu bisa pergi bertanya pada tuanTanjaya!”
Sekejap itu, Jane hanya merasa ada sekelompok burung gagak terbang diatas langit!
Masih lagi binatang liar Tanjayayang minta ditusuk pedang!
Dia sungguh ingin membuatnya mati!