Viet Writer
Và Mai Có Nắng
-
Bab 1052
Bab 1052 Menabrak Ujung Pistol Lagi
Jane menyembunyikan tangan memeluk pinggang kursi dengan erat: “Aku beritahukan pada kalian, aku ini seorang warga biasa. Kalian menerima uang dari orang kaya dan menangkapku pergi interogasi, sama saja kalian termasuk menerima suap. Aku bukan hanya bisa menolak kalian, aku masih bisa menggugat kalian.”
“Nona Jane, kami persilahkan kamu menggugat. Tapi sekarang masih mengundangmu bekerjasama dengan penyelidikan kami.” Dua orang polisi juga sangat kuat, dan juga kelihatannya berwibawa.
“Aku menghabiskan uang membeli tiket, aku juga sudah boarding, aku tidak akan pergi dengan kalian.” Turun dari pesawat hanya ada sebuah jalan mati, Jane tidak akan begitu bodoh mengantar mati.
“Nona Jane, karena kamu tidak bekerjasama dengan pekerjaan kami, maka maaf sudah menyinggung.” Selesai bicara, kedua polisi satunya menangkap sebelah lengan Jane, dibawah pandangan semua orang, dia secara paksa ditarik turun dari atas pesawat.
“Tolong! Polisi palsu sembarangan menangkap orang baik, kalian jangan hanya melihat, cepat foto, ungkap mereka, demi mengungkapkan kebenaran kita sebagai masyarakat biasa.”
Jane ribut dan berteriak, bukan hanya tidak ada satupun yang berdiri keluar membantunya, malah memandanginya dengan pandangan seperti melihat orang gila.
“Kalian…… Kalian……” Jijik! Sangat jijik sekali! Tahukah mereka hari ini tidak membantu dia, ini termasuk membantu kekuasaan gelap berkembang, dia ada sedikit menangis tanpa berair mata.
“Nona Jane, maaf!” Polisi merasa dia terlalu ribut, mengambi sesuatu benda menyumbat mulutnya.
“Wu wu wu……” Mulut Jane tersumbat, kedua tangan diborgol, satu-satunya gerakan yang bisa dilakukan hanyalah kedua kakinya.
Dia sekali mengangkat kaki kanannya, menendang dengan cepat kearah seorang polisi, namun orangnya professional, dengan gampang menghindari serangannya, membuatnya mendarat disebuah kekosongan.
Tidak bisa melampiaskan emosi, malah dibuat emosi sekali, Jane emosi sampai ingin pingsan, tidak berhenti berteriak: “Kalian lepaskan aku! Kalau tidak aku akan membalas kalian!”
Lalu, suara yang keluar dari mulutnya sampai di dalam telinga orang lain, hanyalah suara wu wu wu, sedikitpun tidak ada hasil mengancam.
Bersikeras juga tidak ada gunanya sedikitnya, Jane hanya bisa memikirkan cara lain, dia tidak lagi berontak, pasrah ditarik jalan oleh kedua polisi.
Berjalan, kedua polisi menyadari keanehannya, seorang dengan cepat mengeluarkan sesuatu yang disumbatkan ke mulutnya: “Nona Jane, kamu kenapa?”
Jane memejamkan matanya, air mata menetes mengalir, namun tidak berkata sepatah katapun, kedua orang menerima perintah membawa pulang orang, bukan meminta mereka melukai orang.
Melihat Jane menangis seperti orang air mata, kedua orang jadi panik: “Nona Jane, kamu bagian mana tidak nyaman? Katakanlah pada kami?”
Hatinya yang tidak nyaman, dia tidak ingin ditangkap pulang, membiarkan Sebastian si sakit mental itu mengasarinya, namun alasan ini tidak bisa terucap.
Dia menggunakan jarinya menunjuk perut: “Perutku sakit! Sepert ada usus yang terlepas, kalian cepat antar aku pergi ke toilet, kalau tidak aku sungguh mau mati!”
Kedua polisi saling memandang, dalam hati berpikir orang ini sudah dibawa turun dari pesawat, dia juga tidak bisa bermain trik apa lagi.
Dan kemudian, kedua orang membawanya ke toilet terdekat, membiarkan dia masuk kedalam toilet, mereka tidak bisa masuk kedalam, justru seperti dewa pintu berdiri didepan pintu menjaganya.
Toilet ini hanya ada satu pintu keluar, hanya dengan menjaga didepan pintu, walaupunJanememiliki sayap juga susah terbang, namun mereka menunggu sekian lama, tidak berhasil menunggu Janekeluar, kedua orang melihat situasi tidak bagus, dengan bersamaan menerobos kedalam toilet, membuat orang didalam ketakutan berteriak, namun tidak ada orang yang mereka cari.
Setelah Jane barusan masuk, mereka dengan detail melihat setiap orang yang berjalan keluar, mereka berani memastikan Janesama sekali tidak keluar dari dalam toilet.
Tidak keluar, tapi orang juga tidak kelihatan, bagaimana menjelaskan hal ini?
Salah seorang diantara mereka tiba-tiba terpikirkan sesuatu: “Barusan bukankah petugas kebersihan mendorong gerobak sampah keluar?”
Terpikirkan ini, kedua orang menggerakkan kaki pergi mengejar, mereka sama sekali tidak mengiraJane masih bisa bersembunyi didalam gerobak sampah untuk menghindari mereka.
Disaat ini, Jane berterima kasih pada bibi petugas kebersihan, dengan sengaja berkata dua kali: “Binatang liar Tanjaya ah binatang liar Tanjaya, kamu mengira nona ini bodoh ya? Bisa membiarkan kamu menangkap orang kembali, aku cuih!”
Sekarang diatas badannya ada membawa uang beberapa puluh ribu dolar, paspor juga ditangannya, tidak takut kehabisan uang, juga tidak khawatir tidak ada dokumen untuk membuktikan jati diri, meninggalkan Sebastian si brengsek itu, dia sama juga bisa melewati dengan baik.
Sekarang mau pergi kemana?
Jane berpikir dengan teliti dan tegas, Sebastian dapat mengontrol pihak polisi Pasirbumi, itu membuktikan dia ada kekuasaan tertentu di Pasirbumi.
Selagi dia masih ada di Pasirbumi, kemungkinan dia ditangkap olehnya masih sangat besar, cara yang lebih baik adalah meninggalkan kota ini, melewati kota lain dan menggunakan bandara lain pulang ke kota Min Luo.
Ada kalanya, Jane tidak bisa tidak mengaku kecerdasannya, dia dapat memikirkan cara yang begitu bagus, tidak seperti yang dibilangSebastian kepintarannya hanya dua setengah ons.Janeterlebih dulu menaiki taxi, membiarkan taxi jalan, saat sampai di area kota, dia turun mobil, berjalan melewati dua jalan, memanggil taxi yang lain lagi, dan mengulang lagi beberapa kali, sampai akhirnya dia sampai di perbatasan kota Lin, sekali lagi menghabiskan harga tinggi menyewa sebuah taxi, sampai pada pusat kota Lin.
Kali ini, dia tidak pergi ke bandara, namun mencari sebuah penginapan yang tidak memerlukan registrasi dan tinggal sebentar, memutuskan menghindari angin baru pergi ke bandara terbang ke kota Min Luo.
Rencana sungguh berkembang dengan baik mengarah kearah yang disusunnya.
Setelah Jane tinggal, pergi lagi ke rumah makan petani yang terkenal, memanggil beberapa masakan yang enak, tentu saja untuk dia yang sangat menyukai daging, asalkan masakan berdaging, maka itu masakan yang enak.
Walaupun paha ayam panggang disini tidak seenak di Pasirbumi, namun juga berusaha disesuaikan, Jane dengan senang mengunyah dua paha ayam, seporsi sayur kaki babi dingin.
Setelah kenyang makan dan minum, seluruh badan dan hatiJane sangat gembira, dia bersenandung sambil melompat-lompat kembali ke rumah penduduk yang ditinggalinya.
“Nyonya, tempat tinggal kalian disini termasuk lumayan. Gunung air dan orang sangat indah, terutama anda nyonya, bersih seperti air, orang lebih cantik dari bunga.” Suasana hati baik, saat Jane kembali ke rumah penduduk yang ditinggalinya tidak lupa menyanjung nyonya pemilik.
“Nona Jane terlalu berlebihan, menurutku, kamulah yang orang yang lebih cantik dari bunga,” Kalau bukan karena tumbuh terlalu cantik, pacarnya juga tidak akan terus mengikutinya, dia baru tinggal tidak lama, pacarnya sudah mengejar kemari, kelihatannya muncul ketakutan pacarnya akan dibawa lari orang.
Orang yang enak dilihat, berjalan kemanapun akan disukai orang, terutama pria tampan dan wanita yang cantik, nyonya melayani begitu banyak pelanggan setiap hari, juga dapat sekali lihat mengenali mereka.
“He he, kita wanita ya, lebih cantik daripada bunga.” Selesai berkata, Jane berjalan ke atas, bersiul membuka pintu kamar.
Pintu kamar terbuka, Jane memasuki kamar membuka sepatu, sebuah sepatu masih belum dilepas, dia akhirnya menyadari keanehan, ada seseorang duduk didalam kamarnya.
Walaupun dia membelakanginya, namun aura yang dipancarkan badan orang ini, walau Jane buta sekalipun, juga dapat merasakannya.
Jane menyembunyikan tangan memeluk pinggang kursi dengan erat: “Aku beritahukan pada kalian, aku ini seorang warga biasa. Kalian menerima uang dari orang kaya dan menangkapku pergi interogasi, sama saja kalian termasuk menerima suap. Aku bukan hanya bisa menolak kalian, aku masih bisa menggugat kalian.”
“Nona Jane, kami persilahkan kamu menggugat. Tapi sekarang masih mengundangmu bekerjasama dengan penyelidikan kami.” Dua orang polisi juga sangat kuat, dan juga kelihatannya berwibawa.
“Aku menghabiskan uang membeli tiket, aku juga sudah boarding, aku tidak akan pergi dengan kalian.” Turun dari pesawat hanya ada sebuah jalan mati, Jane tidak akan begitu bodoh mengantar mati.
“Nona Jane, karena kamu tidak bekerjasama dengan pekerjaan kami, maka maaf sudah menyinggung.” Selesai bicara, kedua polisi satunya menangkap sebelah lengan Jane, dibawah pandangan semua orang, dia secara paksa ditarik turun dari atas pesawat.
“Tolong! Polisi palsu sembarangan menangkap orang baik, kalian jangan hanya melihat, cepat foto, ungkap mereka, demi mengungkapkan kebenaran kita sebagai masyarakat biasa.”
Jane ribut dan berteriak, bukan hanya tidak ada satupun yang berdiri keluar membantunya, malah memandanginya dengan pandangan seperti melihat orang gila.
“Kalian…… Kalian……” Jijik! Sangat jijik sekali! Tahukah mereka hari ini tidak membantu dia, ini termasuk membantu kekuasaan gelap berkembang, dia ada sedikit menangis tanpa berair mata.
“Nona Jane, maaf!” Polisi merasa dia terlalu ribut, mengambi sesuatu benda menyumbat mulutnya.
“Wu wu wu……” Mulut Jane tersumbat, kedua tangan diborgol, satu-satunya gerakan yang bisa dilakukan hanyalah kedua kakinya.
Dia sekali mengangkat kaki kanannya, menendang dengan cepat kearah seorang polisi, namun orangnya professional, dengan gampang menghindari serangannya, membuatnya mendarat disebuah kekosongan.
Tidak bisa melampiaskan emosi, malah dibuat emosi sekali, Jane emosi sampai ingin pingsan, tidak berhenti berteriak: “Kalian lepaskan aku! Kalau tidak aku akan membalas kalian!”
Lalu, suara yang keluar dari mulutnya sampai di dalam telinga orang lain, hanyalah suara wu wu wu, sedikitpun tidak ada hasil mengancam.
Bersikeras juga tidak ada gunanya sedikitnya, Jane hanya bisa memikirkan cara lain, dia tidak lagi berontak, pasrah ditarik jalan oleh kedua polisi.
Berjalan, kedua polisi menyadari keanehannya, seorang dengan cepat mengeluarkan sesuatu yang disumbatkan ke mulutnya: “Nona Jane, kamu kenapa?”
Jane memejamkan matanya, air mata menetes mengalir, namun tidak berkata sepatah katapun, kedua orang menerima perintah membawa pulang orang, bukan meminta mereka melukai orang.
Melihat Jane menangis seperti orang air mata, kedua orang jadi panik: “Nona Jane, kamu bagian mana tidak nyaman? Katakanlah pada kami?”
Hatinya yang tidak nyaman, dia tidak ingin ditangkap pulang, membiarkan Sebastian si sakit mental itu mengasarinya, namun alasan ini tidak bisa terucap.
Dia menggunakan jarinya menunjuk perut: “Perutku sakit! Sepert ada usus yang terlepas, kalian cepat antar aku pergi ke toilet, kalau tidak aku sungguh mau mati!”
Kedua polisi saling memandang, dalam hati berpikir orang ini sudah dibawa turun dari pesawat, dia juga tidak bisa bermain trik apa lagi.
Dan kemudian, kedua orang membawanya ke toilet terdekat, membiarkan dia masuk kedalam toilet, mereka tidak bisa masuk kedalam, justru seperti dewa pintu berdiri didepan pintu menjaganya.
Toilet ini hanya ada satu pintu keluar, hanya dengan menjaga didepan pintu, walaupunJanememiliki sayap juga susah terbang, namun mereka menunggu sekian lama, tidak berhasil menunggu Janekeluar, kedua orang melihat situasi tidak bagus, dengan bersamaan menerobos kedalam toilet, membuat orang didalam ketakutan berteriak, namun tidak ada orang yang mereka cari.
Setelah Jane barusan masuk, mereka dengan detail melihat setiap orang yang berjalan keluar, mereka berani memastikan Janesama sekali tidak keluar dari dalam toilet.
Tidak keluar, tapi orang juga tidak kelihatan, bagaimana menjelaskan hal ini?
Salah seorang diantara mereka tiba-tiba terpikirkan sesuatu: “Barusan bukankah petugas kebersihan mendorong gerobak sampah keluar?”
Terpikirkan ini, kedua orang menggerakkan kaki pergi mengejar, mereka sama sekali tidak mengiraJane masih bisa bersembunyi didalam gerobak sampah untuk menghindari mereka.
Disaat ini, Jane berterima kasih pada bibi petugas kebersihan, dengan sengaja berkata dua kali: “Binatang liar Tanjaya ah binatang liar Tanjaya, kamu mengira nona ini bodoh ya? Bisa membiarkan kamu menangkap orang kembali, aku cuih!”
Sekarang diatas badannya ada membawa uang beberapa puluh ribu dolar, paspor juga ditangannya, tidak takut kehabisan uang, juga tidak khawatir tidak ada dokumen untuk membuktikan jati diri, meninggalkan Sebastian si brengsek itu, dia sama juga bisa melewati dengan baik.
Sekarang mau pergi kemana?
Jane berpikir dengan teliti dan tegas, Sebastian dapat mengontrol pihak polisi Pasirbumi, itu membuktikan dia ada kekuasaan tertentu di Pasirbumi.
Selagi dia masih ada di Pasirbumi, kemungkinan dia ditangkap olehnya masih sangat besar, cara yang lebih baik adalah meninggalkan kota ini, melewati kota lain dan menggunakan bandara lain pulang ke kota Min Luo.
Ada kalanya, Jane tidak bisa tidak mengaku kecerdasannya, dia dapat memikirkan cara yang begitu bagus, tidak seperti yang dibilangSebastian kepintarannya hanya dua setengah ons.Janeterlebih dulu menaiki taxi, membiarkan taxi jalan, saat sampai di area kota, dia turun mobil, berjalan melewati dua jalan, memanggil taxi yang lain lagi, dan mengulang lagi beberapa kali, sampai akhirnya dia sampai di perbatasan kota Lin, sekali lagi menghabiskan harga tinggi menyewa sebuah taxi, sampai pada pusat kota Lin.
Kali ini, dia tidak pergi ke bandara, namun mencari sebuah penginapan yang tidak memerlukan registrasi dan tinggal sebentar, memutuskan menghindari angin baru pergi ke bandara terbang ke kota Min Luo.
Rencana sungguh berkembang dengan baik mengarah kearah yang disusunnya.
Setelah Jane tinggal, pergi lagi ke rumah makan petani yang terkenal, memanggil beberapa masakan yang enak, tentu saja untuk dia yang sangat menyukai daging, asalkan masakan berdaging, maka itu masakan yang enak.
Walaupun paha ayam panggang disini tidak seenak di Pasirbumi, namun juga berusaha disesuaikan, Jane dengan senang mengunyah dua paha ayam, seporsi sayur kaki babi dingin.
Setelah kenyang makan dan minum, seluruh badan dan hatiJane sangat gembira, dia bersenandung sambil melompat-lompat kembali ke rumah penduduk yang ditinggalinya.
“Nyonya, tempat tinggal kalian disini termasuk lumayan. Gunung air dan orang sangat indah, terutama anda nyonya, bersih seperti air, orang lebih cantik dari bunga.” Suasana hati baik, saat Jane kembali ke rumah penduduk yang ditinggalinya tidak lupa menyanjung nyonya pemilik.
“Nona Jane terlalu berlebihan, menurutku, kamulah yang orang yang lebih cantik dari bunga,” Kalau bukan karena tumbuh terlalu cantik, pacarnya juga tidak akan terus mengikutinya, dia baru tinggal tidak lama, pacarnya sudah mengejar kemari, kelihatannya muncul ketakutan pacarnya akan dibawa lari orang.
Orang yang enak dilihat, berjalan kemanapun akan disukai orang, terutama pria tampan dan wanita yang cantik, nyonya melayani begitu banyak pelanggan setiap hari, juga dapat sekali lihat mengenali mereka.
“He he, kita wanita ya, lebih cantik daripada bunga.” Selesai berkata, Jane berjalan ke atas, bersiul membuka pintu kamar.
Pintu kamar terbuka, Jane memasuki kamar membuka sepatu, sebuah sepatu masih belum dilepas, dia akhirnya menyadari keanehan, ada seseorang duduk didalam kamarnya.
Walaupun dia membelakanginya, namun aura yang dipancarkan badan orang ini, walau Jane buta sekalipun, juga dapat merasakannya.
Bình luận facebook